METODE PENGAMATAN
A. TUJUAN:
Mempelajari perbedaan antara larutan koloid
B. ALAT DAN BAHAN:
1.
Gelas kimia 100 ml (6 buah)
2.
Pengaduk atau spatula
3.
Corong
4.
Kertas saring
5.
Tepung kanji
6.
Garam dapur
7.
Serbuk belerang
8.
Serbuk gamping (CaO)
9.
Susu bubuk (instan)
10.
Akuades
11.
Tepung terigu
C. LANGKAH KERJA :
1.
Mengambil 6 buah gelas kimia 100 ml dan
isilah masing-masing dengan 50ml air akuades
2.
Masukan berturut-turut dari gelas 1 s.d
ke 6 dengan:
a. 1
sendok garam dapur,
b. 1
sendok tepung terigu,
c. 1
sendok tepung kanji,
d. 1
sendok bubuk gamping,
e. 1
sendok susu bubuk, dan
f. 1
sendok belerang serbuk.
3.
Mengaduk setiap campuran (1 gelas 1
pengaduk)
4.
Mengamati dan memcatat kelarutan yang
terjadi
5.
Mendiamkan campuran-campuran tersebut .
pehatikan kestabilan larutan , kejernihan dan kekeruhan larutan
6.
Menyaring masing-masing campuran
7.
Mengamati campuran mana yang
meninggalkan residu
8.
Mencatat filtrat yang dihasilkan
D. HASIL PENGAMATAN:
Sifat
campuran
|
Campuran
air dengan
|
|||||
Kanji
|
Garam
|
Terigu
|
Gamping
|
Susu
|
Belerang
|
|
Kelarutan
|
ü
|
ü
|
Tidak
|
ü
|
ü
|
Tidak
|
Kestabilan
|
Tidak
|
ü
|
Tidak
|
Tidak
|
ü
|
ü
|
Kekeruhan
|
ü
|
Tidak
|
ü
|
ü
|
ü
|
Tidak
|
Terdapat
residu atau tidak
|
ü
|
Tidak
|
ü
|
ü
|
Tidak
|
ü
|
Kejernihan
atau kekeruhan filtrat
|
Jernih
|
Jernih
|
Jernih
|
Keruh
|
Keruh
|
Jernih
|
Pertanyaan:
1.
Campuran mana yang termasuk larutan,
koloid dan supsensi?
2.
Apa perbedaan dari larutan, koloid,
supsensi?
Jawaban:
1.
Larutan: garam,
Koloid: kanji, susu, batu gamping
Suspensi: terigu, belerang
Koloid: kanji, susu, batu gamping
Suspensi: terigu, belerang
2.
Tabel perbedaan larutan, koloid, dan
suspensi
No.
|
Larutan
sejati
|
Sistem
koloid
|
Suspensi
|
1.
|
Partikelnya
Berdimensi kurang dari 1 nm
|
Partikelnya
berdimensi 1 nm sampai 100 nm
|
Partikelnya
berdimensi lebih dari 100 nm
|
2.
|
Satu
fase
|
Dua
fase
|
Dua
fase
|
3.
|
Jernih
|
Kadang
keruh
|
Keruh
|
4.
|
Homogen
|
Heterogen
|
Heterogen
|
5.
|
Tidak
dapat disaring
|
Tidak
dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
|
Dapat
disaring
|
6.
|
Tidak
mengendap
|
Sukar mengendap
|
Mudah
mengendap
|
7.
|
Stabil
|
Relatif
stabil
|
Tidak
stabil
|
LANDASAN
TEORI
Koloid
sudah dikenal sejak ribuan tahun, tetapi dipelajari secara ilmiah baru dimulai
awal abad sembilan belas. Pada tahun 1907
Ostwald mengemukakan istilah
Sistem
Dispersi untuk koloid. Ostwald kemudian menggolongkan sistem
koloid atas dasar ketiga fase materi yaitu padat, cair, dan gas. Banyak hubungan antara kehidupan dengan
sistem koloid, misalnya pembentukan delta di muara sungai, protoplasma, dan
darah. Pada berbagai industri, misalnya industri tekstil, farmasi, dan
detergen, semua proses dalam industri tersebut menggunakan sistem koloid. Kata koloid diambil
dari
bahasa Yunani yaitu kolla artinya lem (glue) dan oidos artinya seperti yang
pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham pada tahun 1861.
Sistem
koloid adalah campuran antara campuran homogen dan campuran heterogen. Diameter
partikel koloid lebih besar daripada partikel larutan sejati, tetapi lebih
kecil
daripada
partikel suspensi kasar. Partikel koloid mempunyai diameter lebih besar
daripada 10–7 cm dan lebih kecil daripada 10–5
cm atau antara 1–100 nm (1 nm = 10–9 m = 10–7 cm). Partikel koloid dapat
menembus pori-pori kertas saring tetapi
tidak
dapat menembus selaput semipermeabel. Partikel-partikel yang tersebar dalam
sistem dispersi koloid disebut fase terdispersi dan mediumnya disebut medium
pendispersi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar