WELCOME TO MY WORLD, I'M WRITING FOR EXPRESS NOT IMPRESS.

Sabtu, 17 Januari 2015

Dia Pulang



Dia pulang

Seseorang akan mengerti rasanya kehilangan saat dia sendiri sedang merasakan hal itu. Aku, dia, kita pernah sama-sama merasakan rasanya kehilangan satu sama lain. Meskipun pada awalnya saat kita merasakan suatu hal yang benar-benar sudah berada di titik puncak jenuh, kita berharap untuk tidak bersamanya lagi, mencari warna baru untuk mengisi cerita hidup kita, akan ada hari dimana kita merindukan dia yang membuat kita marah, kesal, jenuh, karena dia juga yang membuat banyak hari kita berwarna, membuat kita nyaman berada disampingnya. Jika setiap kejenuhan yang kita rasakan harus berakhir dengan perpisahan dan menghilang, lalu kapan kita akan belajar bertahan pada satu pilihan? Lalu kapan untuk setia pada satu pasangan? Seiring berjalannya waktu yang dilewati bersama, seharusnya bisa mengatasi masalah sederhana seperti ini, hanya cukup mengalah pada egonya. mungkin perpisahan itu memang perlu ada, agar satu sama lain merasakan bagaimana rasanya saat orang  yang pernah mengisi hati kita pergi, pasti akan merasa kosong, sakit. Sekalipun hal itu yang kita inginkan. Pada dasarnya cinta akan tahu kemana hatinya harus berlabuh, kemana harus pulang, meski telah pergi ketempat yang jauh, dia tahu arah jalan pulang ketempat dimana dia pernah berbagi dunianya bersama orang yang dia sayang. Kini aku dan dia kembali merangkai dan menulis cerita-cerita tentang hari kita yang akan dilalui bersama, mengumpulkan puing-puing masa lalu yang indah, mengubur dalam-dalam kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu. Karena cinta tau kemana dia harus berlabuh, akhirnya dia pulang, pulang kembali pada hatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar